Kapal Nelayan Tenggelam, Korban Baru Terima Bantuan

 

Nelayan Korban tenggelam asal Paya Lipah menerima sealakadar bantuan sembako, Jum’at 25/6. Ist.

PEUREULAK- 4 Nelayan asal Gampong Paya Lipah kecamatan Peureulak yang menjadi korban tenggelam di perairan Kuala Peureulak pada Kamis 16 Juni 2022 lalu akhirnya baru menerima  bantuan berupa sembako dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Jum’at 25/6.

 




Nasruddin selaku pawang menceritakan, boat yang ditumpangi bersama tiga rekannya berlabuh mencari ikan di  25 mil lepas  kuala Peureulak. Ia mengaku bertolak dari Kuala Peureulak pada Kamis pagi jam 4.00, namun naas kapal miliknya itu dihantam oleh kapal besar sehingga boat  mereka tumpangi  tenggelam.

“ Kami nelayan seperti hari biasa mencari ikan mengunakan boat cewek ( sebutan untuk kapal Lokal). Ketika itu cuaca  angin barat daya dan hujan lebat melanda. Saat kami bergerak pelan – pelan kembali ke darat tiba- tiba kami dihantam oleh kapal lainya ,” sebut Nasruddin kepada Acehframe.com, Jum’at 25/6.

 

Setelah dihantam sambung Nasruddin, boat miliknya mengalami kerusakan parah  dibagian lambung hingga akhirnya ia memutuskan melompat ke laut dengan menggunakan tempat penampung ikan/ fiber. Ketika itu tidak ada pilihan lain ia harus melompat menyelematkan diri dalam Fiber ikan.

“Kami sempat terombang ambing lebih 24 jam di perairan. Namun Alhamdulilah kami semua diselamatkan oleh kapal nelayan lain dari Idi yang baru keluar dari arah pelabuhan. Saat terambang itu kami berada lebih kurang di 20 mil dengan pantai,” kata Nasruddin.

Nasrudidin menambahkan  ia bersama tiga rekannya kini telah kembali ke kekeluarganya dalam keadaan selamat meskipun ia masih dalam keadaan trauma berat. “Ini kita istirahat dulu karena ada trauma dengan kejadian yang telah menimpa kami,” tandas Nasruddin seraya mengaku mereka memperkirakan  mengalami kerugian 250 juta dalam musibah itu.

 

Secara terpisah Camat Peureulak, Nasri menyebutkan bantuan yang diberikan bentuk peduli pihaknya kepada korban. Meskipun sedikit terlambat karena tidak ada laporan cepat dari pihak pemerintah Gampong dan panglima laot setempat.

“Kita baru saja tahu bahwa ada warga kita yang musibah. Maka untuk kedepannya meminta peran komunikasi Keuchik gampong dan pang lima laot  lebih intensif dengan Muspika Peureulak  agar  bisa secepatnya  kita bangun koordinasi dengan pihak kabupaten jika ada nelayan kita yang musibah,”kata Nasri

 

Nasri turut berharap kepada nelayan agar tetap waspada saat mencari ikan dan melengkapi berbagai alat keselamatan yang standar sesuai kebutuhan berlayar.

“ Kita juga berharap  peduli Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Aceh Timur untuk para nelayan traditional kita di pesisir Pereulak baik itu dengan pendekatan moril dan materil dan bentuk lainya sehingga nasib nelayan kita ini bisa sejahtera,” demikian Saran Camat Nasri.

 Sumber : Jurnalis Warga 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *