Pasang Purnama, BMKG Minta Masyarakat Waspada Banjir Rob

 

Rumah warga di Pesisir Aceh Timur terdampak pasang Purnama, Rabu 26/5. Acehframe.com

 Banda Aceh– Air pasang Purnama menggenangi sejumlah kawasan pesisir di Aceh pada Rabu 26/5. Sejumlah tempat objek wisata dan rumah masyarakat terdampak dalam kejadian ini. Fenomena pasang Purnama ini memang jarang terjadi namun demikian masyarakat diminta agar tetap waspada.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi kelas 1 Sultan Iskandar Muda Banda Aceh (BMKG) menyebutkan pasang purnama terjadi Karna purnama kali ini merupakan punama perige atau dimana posisi bulan sangat dekat dengan bumi bila dibandingkan dengan purnama yang biasa terjadi.

“Maka ada sedikit pengaruh tinggi gelombang karena ada daya tarik bulan yang lebih kuat dari biasanya sehingga naiknya permukaan air laut yang tentunya tinggi gelombang juga naik,” terang Kasi Data Dan Informasi BMKG Aceh Zakaria menjawab konfirmasi Acehframe.com via selulernya.

BMKG mengimbau juga kepada masyarakat agar waspada terjadi banjir rob yakni banjir yang diakibatkan karena naiknya air laut kedaratan yang rendah dipinggir pantai. 

Menurut BMKG banjir ini terjadi karena ada peningkatan tinggi gelombang yang sebagian wilayah mencapai 5 Meter ditempat lain 4 meter dan juga ada yang tingginya 2 sampai 3 meter.“Banjir rob ini diperkirakan bisa terjadi 2 sampai 3 hari atau selama berlangsungnya purnama,” imbuh Zakaria. 

Ketinggian gelombang ini, Lanjut  Zakaria  dikarnakan ada peningkatan kecepatan angin yaitu antara 20 s/d 40 km/ jam di laut Aceh. 

“ Memang pada akhir bulan Mei Propinsi Aceh adalah masa peralihan arah angin dari angin timuran ke baratan. Angin baratan ini biasa bertahan hingga bulan September walau bukan tiap hari berkecepatan tinggi,” tambahnya.

Melihat fenomena ini zakaria  berharap kepada nelayan dan penyedia jasa penyeberangan agar selalu memantau informasi cuaca laut  dari BMKG atau rutin memantau langsung cuaca rill di laut. 

“ Jika adanya cuaca yang tidak memungkinkan berlayar maka  Kita  dingatkan juga agar tidak tidak melaut.  Jika pun berlayar kita imbau selalu membawa alat komunikasi, pelampung atau keselamatan yang mencukupi,” demikian tutup Zakaria. ( Mol)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *